Rabu, 10 Januari 2018

Equity World | MotoGP: Gara-Gara Rossi, Zarco Merasa Lebih Terkenal

Equity World | MotoGP: Gara-Gara Rossi, Zarco Merasa Lebih Terkenal
Johann Zarco, MotoGP

Equity World | Pembalap MotoGP asal Prancis, Johann Zarco merasa dirinya makin terkenal belakangan ini. Tapi, penyebabnya bukan karena kemampuannya mengendarai motor Yamaha Tech3.

Menurut Zarco, peran Valentino Rossi mendongkrak popularitasnya di kelas MotoGP. Zarco mengakui menjadi terkenal, karena sempat berseteru dengan The Doctor selama musim balap 2017.

Pada musim lalu, penikmat MotoGP dihebohkan dengan perselisihan yang terjadi antara Zarco dan Rossi. Hal ini tak lepas dari gaya balap Zarco, yang dianggap Rossi berbahaya dan ugal-ugalan.

"Ketika Rossi berbicara, semua orang mendengarkan. Dia lah yang membuat pembalap lain terkenal," jelas Zarco seperti dikutip dari GPOne, kamis (11/1/2018).

Dalam sebuah kesempatan berbicara kepada wartawan, Rossi sempat membandingkan Zarco dengan pilot jet darat Red Bull, Max Verstappen. Pasalnya, mereka sama-sama tampil beringas selama berada di lintasan.

Pernyataan yang disampaikan Rossi justru mengundang perhatian penggemar. Inilah yang membuat nama Zarco makin terkenal sebagai pembalap di kelas MotoGP.

"Pada awal kejuaraan ia mengatakan bahwa saya masih lebih terbiasa dengan gaya balap Moto2 yang suka tampil ugal-ugalan," jelasnya.

"Sementara menjelang akhir dia mengatakan bahwa saya adalah salah satu yang terbaik dalam hal kecepatan. Setiap kali dia berbicara tentang saya, apakah positif atau negatif, dia meningkatkan popularitas saya," papar Zarco.

Baca juga : 8 Cara Alami untuk Bersihkan Paru-paru Kotor Akibat Rokok, Efektif Kurangi Risiko Penyakit Serius | Equity World

Komentar membangun Rossi tentunya telah meningkatkan kepercayaan diri Zarco di masa depan. Dia berharap bisa menampilkan performa yang jauh lebih baik dari musim sebelumnya.

Ditanya mengenai motor apa yang akan digunakan Zarco di musim ini, dia mengaku akan menunggu instruksi dari tim Tech3. Tapi dia menjelaskan kemungkinan dirinya akan menunggangi motor M1 2017.

"Tech3 adalah tim satelit Yamaha yang selalu balapan dengan motor tahun sebelumnya, jadi saya akan balapan dengan versi 2017 dari M1," ujar pembalap berusia 27 tahun ini.

Equity World

Selasa, 09 Januari 2018

Equity World | Studi: Kehilangan Bobot, Astronot Bisa Kena Demam di Luar Angkasa

Equity World | Studi: Kehilangan Bobot, Astronot Bisa Kena Demam di Luar Angkasa

 Astronot

Equity World | Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa astronot dapat mengalami demam di luar angkasa. Bahkan demam ini dapat menyerang astronot saat tubuh mereka beristirahat atau sedang tidak melakukan hal apa pun.

Sebagaimana dikutip dari Science Alert, Rabu (9/1/2017), studi ini mengungkap bagaimana tubuh manusia bereaksi saat berada di luar bumi. Disebutkan bahwa suhu badan manusia dapat memicu demam.

Diketahui, suhu badan manusia tidak akan naik secara instan, melainkan bertahap selama beberapa bulan saat tubuh mereka menyesuaikan dengan kondisi di luar angkasa tanpa gravitasi. Hal ini berdasarkan pemeriksaaan yang dilakukan sebelum dan sesudah perjalanan ke International Space Station (ISS).

Dalam risetnya yang dipublikasikan di Scientific Reports ini, setelah dua setengah bulan, suhu tubuh astronot dapat mencapai 40 derajat celsius selama masa pelatihan di ISS dan turun 1 derajat celsius dari suhu normal menjadi 37 persen, meski astronot tidak melakukan hal apa pun.

"Pada penelitian ini, kami mengembangkan teknologi baru yang menggabungkan sensor suhu di permukaan kulit dengan sensor panas. Sensor ini mampu mengukur perubahan sekecil apa pun pada suhu di pembuluh darah arteri," ungkap perwakilan tim riset, Hanns-Christian Gunga dari Charité Universitätsmedizin Berlin Clinic di Jerman.

Sekadar informasi, penelitian ini merupakan studi mencari tahu dan mempelajari bagaimana manusia mengatasi perjalanan jauh di luar angkasa.

Sejauh ini, sejumlah penelitian yang telah dilakukan, mengungkap bagaimana bobot badan dapat memengaruhi suhu tubuh inti (CBT). Suhu tubuh inti sangat krusial terhadap sistem biologis tubuh manusia.

Selanjutnya

Dalam penelitiannya, mereka menguji suhu badan inti (CBT) para astronot dengan menggunakan sensor ultra sensitif. Adapun ada 11 astronot yang diuji saat mereka berada di stasiun luar angkasa dengan masa tinggal 30 hingga 90 hari.

Hasilnya, pada peningkatan suhu tubuh rata-rata, menunjukkan bahwa suhu tubuh inti mereka meningkat lebih cepat dalam kondisi mikrogravitasi ketimbang saat tubuh mereka dalam kondisi gravitasi normal di bumi.

Hal ini mungkin terjadi karena suhu tubuh manusia terganggu dengan kondisi di luar angkasa, termasuk suhu panas yang dikeluarkan tubuh dan jumlah keringat yang dihasilkan pun menjadi dingin.

Baca juga : Coba 5 Cara Ini untuk Atasi Masalah Susah Sinyal di Rumah | Equity World

Alhasil, keringat menjadi menguap lebih lambat di ruang angkasa dan selama sesi latihan di ISS suhu panas tubuh astronot akan berlebih. Hal ini akan memicu masalah pada tubuh.

"Saat kondisi tanpa bobot, tubuh kita merasa sangat sulit untuk menghilangkan kelebihan panas," kata Gunga. "Perpindahan panas antara tubuh dan kondisi sekitar menjadi lebih sulit di situasi seperti ini."

Equity World

Equity World | Resmi Meluncur, Laptop Gaming Tertipis Acer Dibanderol Rp 55 juta

Equity World | Resmi Meluncur, Laptop Gaming Tertipis Acer Dibanderol Rp 55 juta

Equity World | Raksasa PC asal Taiwan, Acer resmi meluncurkan laptop gaming terbarunya di Indonesia, yakni Predator Triton 700 pada hari ini, Selasa (9/1/2018).

Berbeda dari laptop gaming di pasaran yang berdesain tebal, Predator Triton 700 ini tampil dengan desain bodi yang lebih tipis, yakni 18,9 inci.

Meski tipis, Triton 700 sudah didukung dengan prosesor Intel Core i7-700HQ 7th Gen Kaby Lake dan GPU Nvidia GeForce GTX 1080.

"Berkat teknologi Nvidia Max Q, kita mampu membuat Triton 700 lebih tipis ketimbang seri laptop gaming yang ada saat ini," ucap Andreas Lesmana, Product Manager Gaming Series Acer Indonesia.

"Laptop gaming yang tipis akan menjadi tren dan booming di tahun ini, hal ini semua karena Nvidia Max Q," tambahnya.

Lebih lanjut, Andreas mengklaim performa Triton 700 ini tak jauh berbeda dengan laptop gaming berkartu grafis GTX 1080 biasa dengan yang berteknologi Max Q.

"Kita pernah bandingkan dengan GPU GTX 1080 biasa dengan yang sudah pakai teknologi Max Q, performanya memang turun tapi itu juga tidak lebih dari 9 persen perbedaannya," ungkap Andreas.

Trackpad Pindah

Tak ingin setengah-setengah, Acer membenamkan dua SSD PCIe (512GB) dan RAM DDR4 32GB. Sayang, layar laptop gaming yang berukuran 15.6 inci ini hanya mendukung tampilan resolusi hingga 1080p.

Memang layar beresolusi 1080p sudah cukup maksimal saat bermain gim, namun dibandingkan dengan laptop gaming lain yang sudah mendukung resolusi 4K di pasaran saat ini, layar Triton 700 sedikit tanggung.

Berhubung ini merupakan seri laptop gaming, tentu saja Acer menyertakan mechanical keyboard dengan tombol LED-illuminated.

Uniknya, Acer memindahkan trackpad ke bagian atas laptop bersebelahan dengan kipas baru buatan perusahaan, yakni 3D Aeroblade. Apa alasan trackpad laptop seri ini dipindah ke atas?

Baca juga : Sepeda Motor Masih Dilarang Melintasi Thamrin - Sudirman, Kenapa? | Equity World

"Gamer ingin merasa bebas dan nyaman saat bermain gim di laptop, atas dasar hal tersebut, kami memutuskan untuk memindahkan trackpad ke atas keyboard," ungkap Dimas Setyo, Presales Manager Acer Indonesia ketika dijumpai di sela-sela peluncuran Acer Triton 700, di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Ia menambahkan, "banyak gamer yang tidak merasa terganggu trackpad-nya dipindah, toh kebanyakan mereka main gim di laptop pakai mouse ataupun pakai kontroler tambahan."

Diketahui, Acer Triton 700 saat ini sudah bisa kamu dapatkan di Acer ID Official Store dengan harga Rp 55,900 juta.

Equity World

Senin, 08 Januari 2018

PT EQUITYWORLD FUTURES | Dollar AS Menguat Tajam Terhadap Yen Jepang

 PT EQUITYWORLD FUTURES | PUSAT: Equityworld Futures Pusat : Dollar AS Menguat Tajam Terhadap Yen Jepang



Equityworld Futures Pusat - Dolar menguat terhadap yen
di Asia pada hari Selasa meskipun kenaikan tajam dalam upah di Jepang
akhir tahun lalu yang tidak terduga.

USD / JPY berpindah tangan di 113.16, naik 0,04%, sementara AUD / USD naik 0,01% menjadi 0,7844.

Jepang
melaporkan rata-rata pendapatan tunai untuk bulan November melonjak
0,9%, jauh di atas kenaikan 0,6% dan upah lembur melonjak 2,60%
dibandingkan kenaikan 0,60% yang terlihat.

Di Australia, data persetujuan bangunan disebabkan oleh penurunan 1,3% yang terlihat pada bulan November.


baca Equityworld Futures Pusat : Target Inflasi Yang Di Terima Oleh Federal Reserve


Indeks dolar A.S., yang mengukur kekuatan greenback terhadap
sekeranjang perdagangan enam mata uang utama, terakhir dikutip naik
0,36% menjadi 92,08.





news edited by Equityworld Futures Pusat